Judul buku :
Pendidikan Neomodernisme (Telaah Pemikiran Fazlur Rahman)
Penulis :
M. Rikza Chamami, M.Si
Penerbit :
Walisongo Press
Tahun Terbit :
2010
Tebal Buku :
xvi + 224 halaman
Peresensi :
Rohimah (PAI-3D_123111138)
Pembaharuan dalam Pendidikan
Neomodernisme yang
dikumandangkan Fazlur Rahman memberikan model pembaharuan dalam fenomena fase
perkembangan dunia islam dan menawarkan bentuk pembaharuan dalam tubuh islam
dengan masih tetap memegang teguh pokok-pokok ajaran Islam. Neomodernis lahir
setelah 3 gerakan lain, yaitu revivalisme pramodernis, modernisme klasik,
neorevivalisme atau revivalisme pasca modernis. Neomodernisme muncul dengan
banyak pembaharuan, terutama pada aspek pendidikan. Pendidikan dianggap mampu
menyelesaikan problem sosial secara simultan serta memberi kontribusi terhadap
laju kehidupan umat secara mapan.
Sebagai tokoh pembaharu islam,
Fazlur Rahman mempunyai pemikiran brilian tentang pembaharuan pendidikan yang
harus berakar pada sumber otentik Islam. Esensi dari pemikiran pendidikan islam
yang dibawanya adalah pendidikan islam
yang qur’ani. Fazlur Rahman mempunyai pendapat yang cukup kuat tentang perlunya
pemahaman al-qur’an beserta maknanya dan pengamalan kandungannya. Untuk
memahami al-qur’an, diperlukan pemahaman al-qur’an sebagai ajaran yang utuh.
Jika dilihat secara seksama, Fazlur Rahman yang selama ini hanya dipandang
sebagai tokoh yang concern di
bidang hukum dan filsafat, ternyata mempunyai pemikiran tentang pendidikan
islam. Pandangannya terhadap pendidikan islam tidak jauh dari gagasan besarnya
dalam menyokong neomodernisme islam.
Tujuan pendidikan
islam diformat oleh Fazlur Rahman untuk mewujudkan tatanan muslim yang beradab
dan konsisten kepada Tuhan. Ini semua diambil dalam rangka menelaah kembali hakikat
pewahyuan al-qur’an. Dari berbagai tujuan
tersebut, maka dirumuskan pula tentang strategi pendidikan islam.
Strategi yang perlu diatur oleh islam sendiri adalah sebuah strategi yang
bersifat defensive-konstruktif. Artinya strategi ini diatur untuk mampu
bertahan dan kuat untuk melaksanakan segala bentuk perubahan.
Metode dalam
pendidikan masuk sebagai pranata urgen dalam rangka mensukseskan rencana
pembelajaran. Nilai dari tujuan pendidikan islam juga tidak akan tercapai kalau
dalam melakukan metode pendidikan islam saja, seorang pendidik salah metodenya.
Fazlur Rahman membagi metode
pengajaran menjadi 2, yaitu individu dan kelompok. Selanjutnya bagaimana umat
islam mampu untuk melakukan segala bentuk pembaharuan, termasuk dalam bidang
pembaharuan metode pendidikan. Karena pembaharuan metode pendidikan menjadi
bagian integral dalam rekonstruksi
sains.
Proses pendidikan berjalan tidak
akan lengkap kalau tidak mempunyai kurikulum. Karena pada hakikatnya kurikulum
disusun untuk dapat menjadi in-put instrumental yang membantu peserta didik
untuk berkembang sebagai individu sesuai dengan bakat dan kemampuannya, serta
tumbuh menjadi warga negara yang bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
Kurikulum yang ada dalam catatan dunia islam, menjadi gambaran riil khasanah
islam. Ternyata dunia islam sangat akomodatif dalam rangka memperkaya wawasan
keilmuannya. Islam tidak hanya dipandang sebagai agama wahyu yang saklek
(statis) yang tidak mau menerima materi yang masuk sebagai kurikulum. Disinilah
kurikulum pendidikan islam tidak bisa dipisah (dikotomik) antara ilmu umum dan
ilmu agama. Artinya bahwa kurikulum yang sesuai dan dipakai adalah kurikulum
yang integrative, memadukan tradisi dan modernisasi, atau dengan kata lain, kurikulum yang mengakomodasi ilmu
umum dan ilmu agama.
Kita bisa mengetahui hasil pemikiran
Fazlur Rahman tentang pembaharuannya dalam pendidikan dari buku “Pendidikan
Neomodernisme (Telaah Pemikiran Fazlur Rahman)” karya M. Rikza Chamami ini.
Yang telah dikemas secara apik oleh penulisnya. Didalamnya disebutkan
usaha-usaha apa saja yang dilakukan oleh Fazlur Rahman dalam pembaharuannya.
Sehingga kita bisa mengetahui pola pemikiran Fazlur Rahman tentang pendidikan
Islam. Namun dilihat dari cara penjelasannya terlihat kurang begitu menarik
minat pembaca.
Komentar
Posting Komentar