Langsung ke konten utama

Postingan

Sebuah Perjalanan (1)

Postingan terbaru

teknik penulisan makalah/ prasaran seminar

1.       Teknik penulisan makalah/ prasaran seminar : 1)    Menggunakan bahasa baku dalam penulisannya 2)    Bersifat objektif 3)    Berdasarkan fakta 4)    Disusun secara sistematis 5)    Isi makalah harus logis Kerangka tulisan isi makalah : a.        Bagian awal terdiri dari : judul, abstrak dan keyword (kata kunci). b.       Bagian isi terdiri dari : pendahuluan, uraian teori tentang hal yang dibahas, uraian fakta tentang hal yang dibahas, pembahasan, simpulan dan saran. c.        Bagian penunjang berisi : daftar pustaka dan data diri penulis. Dalam pendahuluan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, topic bahasan dan tujuan dan manfaat penulisan makalah tersebut. Contoh judul makalah/ prasaran seminar: 1)       “Peran Pendidik, Psikolog dan Orang Tua dalam Penanaman Nilai-nilai bagi Anak dan Remaja” 2)       “Pesan Kearifan Budaya dalam Kaba Minangkabau : Suatu Tinjauan Untuk Penelitian” 3)       “Pemeliharaan dan Pengembangan Budaya Minangkabau

Meningkatkan Kreatifitas Mahasiswa di Indonesia

Meningkatkan Kreatifitas Mahasiswa di Indonesia             Mahasiswa merupakan status tertinggi dalam bangku pendidikan. Disandang oleh mereka yang sedang mengenyam bangku perkuliahan. Mahasiswa sering juga disebut sebagai agen perubahan. Para mahasiswa menjembatani aspirasi masyarakat, kemudian disampaikan kepada pemerintah untuk mencapai perubahan yang berbau kebaikan bagi masyarakat, itulah salah satu hal yang bisa dilakukan sebagai agen perubahan tersebut. Dalam bangku perkuliahan, banyak hal yang bisa diperoleh oleh para mahasiswa. Baik itu dari pelajaran-pelajarang yang ada dalam perkuliahan ataupun pelajarang yang bisa diambil diluar perkuliahan (lingkungan sekitar).             Mahasiswa dididik untuk menjadi pandai dalam intelektual. Namun, yang dibutuhkan oleh Indonesia tidak hanya mahasiswa atau lulusan uneversitas dengan kepandaian intelektual belaka. Indonesia juga membutuhkan mahasiswa yang kreatif untuk memberikan perubahan pada negeri ini. Memang bangsa yang s

Pembaharuan dalam Pendidikan

Judul buku                   : Pendidikan Neomodernisme (Telaah Pemikiran Fazlur Rahman) Penulis                         : M. Rikza Chamami, M.Si Penerbit                       : Walisongo Press Tahun Terbit                 : 2010 Tebal Buku                   : xvi + 224 halaman Peresensi                     : Rohimah (PAI-3D_123111138) Pembaharuan dalam Pendidikan             Neomodernisme yang dikumandangkan Fazlur Rahman memberikan model pembaharuan dalam fenomena fase perkembangan dunia islam dan menawarkan bentuk pembaharuan dalam tubuh islam dengan masih tetap memegang teguh pokok-pokok ajaran Islam. Neomodernis lahir setelah 3 gerakan lain, yaitu revivalisme pramodernis, modernisme klasik, neorevivalisme atau revivalisme pasca modernis. Neomodernisme muncul dengan banyak pembaharuan, terutama pada aspek pendidikan. Pendidikan dianggap mampu menyelesaikan problem sosial secara simultan serta memberi kontribusi terhadap laju kehidupan umat secara mapan.     

pendidikan deradikalisme

PENDIDIKAN DERADIKALISME             Akhir-akhir ini radikalisme sudah mulai memasuki dunia pendidikan. Secara historis radikalisme merupakan sebuah kelompok atau gerakan politik yang kendur dengan tujuan mencapai kemerdekaan yang mencakup mereka yang berusaha mencapai republikanisme, penghapusan gelar, redistribusi hak milik dan kebebasan pers, dan dihubungkan dengan perkembangan liberalisme. Radikalisme sendiri biasanya mengarah kepada hal-hal yang berbau ekstrim. Menurut Ansyaad Mbai (ketua BNPT), sikap radikal bisa bermula dari pembenaran dimasukkannya pemahaman bahwa merekalah yang paling memahami ayat-ayat suci atau hadis Alquran, sehingga dengan begitu mudah melakukan pembenaran membasmi orang-orang yang dianggap sebagai musuh-musuh Islam.             Dari permasalahan tersebut perlu adanya perhatian lebih terhadap para pelajar agar tidak ikut-ikutan bersikap radikal. Meskipun sudah ada juga yang bersikap radikal, setidaknya ada hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengem

pesantren dalam pembentukan civil society di Indonesia

PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN CIVIL SOCIETY DI INDONESIA REFLEKSI Disusun guna memenuhi tugas UAS Mata Kuliah     : PKn Dosen Pengampu         : Syamsul Ma’arif, M.Ag Disusun oleh : Rohimah           (123111138) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013 A.     Abstrak Pesantren berasal dari bahasa Sangsekerta yang kemudian memiliki pengertian tersendiri dalam bahasa Indonesia. Pesantren berasal dari kata santri yang diberi awalan pe- dan akhiran -an yang menunjukkan arti tempat, jadi berarti tempat santri. Kata santri itu sendiri merupakan gabungan dua suku kata, yaitu sant (manusia baik) dan tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan untuk membina manusia menjadi orang baik. Zamakhsyari berpendapat, bahwa pesantren memiliki kata dasar santri. Kata santri itu sendiri berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Se